Monday, 13 February 2017

7 Prinsip Agar Pernikahan Harmonis

Banyak pasangan yang sudah lama menikah merasakan hubungan yang hambar. Jangankan puluhan tahun,baru 1 – 2 tahun menikah saja, rasa hambar di antara pasangan suami istri bisa muncul. Menurut seksolog Zoya Amirin, itu rasa hambar tersebut muncul karena ada rutinitas. Ya, rutinitas adalah sebuah pantangan dalam rumah tangga.

"Cinta itu pada dasarnya 'cuma' perasaan. Cinta itu bisa hilang. Ibaratnya, hari ini cinta besok sudah tidak cinta itu masih mungkin terjadi. Bagaimana agar cinta tidak hilang? Caranya harus dipupuk dan dijaga," kata Zoya. Menurut Profesor John Gottman, psikolog asal Republik Dominika yang berfokus pada pernikahan mengungkapkan ada 7 prinsip yang bisa Anda terapkan jika ingin mempertahankan cinta dalam pernikahan. Zoya Amirin telah menyesuaikannya kembali sesuai dengan budaya di Indonesia, inilah 7 prinsip yang bisa Anda tiru untuk pernikahan yang bahagia.

1. Temukan 'Peta Cinta'
Coba gali dan ingat kembali informasi yang Anda miliki tentang pasangan. Apa impian pasangan sebelum menikah? Apa harapannya? Apa ketakutannya? Setelah Anda tahu, coba bantu ia mewujudkan mimpinya. Meskipun mimpinya terdengar remeh, namun jangan merendahkannya. Jadilah orang yang mendukung pasangan. Cobalah pahami impian dan ketakutannya. Jangan sampai ada orang lain yang bisa memahaminya lebih baik dari Anda dan membuatnya berpaling ke lain hati.

2. Jadilah penggemar
Mempertahankan pandangan positif tentang pasangan bukanlah hal yang mudah. Jika sudah menikah, orang seringkali berhenti mengagumi pasangannya. Bahkan, tak jarang Anda justru menceritakan kebutukan pasangan dan terus menerus komplai. Coba lihat hal-hal positif yang dilakukan pasangan. Seperti bagaimana ia menyiapkan sarapan untuk Anda dan tetap menunggu Anda pulang lembur meskipun ia sudah lelah. Pasangan senang jika dilihat sebagai pahlawan di mata Anda.

3. Jangan berkompetisi
Ketika menikah, bisa saja Anda dan pasangan mengalami situasi yang berbeda. Anda mungkin merasa pasangan berhasil mencapai berbagai hal (dalam karier, penghasilan, atau lainnya), sedangkan Anda stagnan saja. Jika Anda merasa sedikit cemburu atau iri pada pasangan, wajar saja. Namun lebih baik bicarakan kecemburan dan harapan-harapan Anda terhadap pasangan. Jangan sampai ada perasaan bahwa pasangan adalah ‘kompetitor’ yang harus dikalahkan. Ingatlah bahwa Anda dan pasangan berada di tim yang sama dan harus saling mendukung.

4. Panggilan sayang
Panggil pasangan dengan nama panggilan yang Anda gunakan sebelum menikah. Misalnya 'sayang', 'honey', 'baby', atau sekadar nama aslinya. Hindari menyebutnya, 'Mama' atau 'Papa' (kecuali di depan anak-anak). Sebab, secara psikologis Anda hanya melihat dia sebagai ibu atau ayah dari anak-anak Anda. Bukan lagi teman seksi Anda. Hargai pasangan dengan nama yang disukainya, jangan hilangkan identitas mereka.

5.Solusi berbeda
Saat Anda merasa kesal, jangan langsung marah. Ambil waktu untuk bernapas meskipun hanya 5-10 detik. Dengan begitu, Anda punya waktu untuk mengenali alasan kemarahan Anda.  Jika tidak, Anda hanya akan bertengkar tanpa menyelesaikan masalah. Ketimbang mengatakan “Kamu itu selalu....” atau “Saya tidak suka...” lebih baik mengatakan, “Saya lebih suka jika....”. Dengan begitu Anda akan memberikan pengaruh positif dalam diskusi.

6.Mengatasi perbedaan
Dalam berumah tangga, Anda akan mengalami berbagai perbedaan pendapat. Jika menghadapi situasi ini, cobalah lakukan penyesuaian—bukan kompromi. Perbedaan anatar penyesuaian dan kompromi terletak pada sudut pandang Anda. Saat berkompromi pihak yang mengalah biasanya memendam keterpaksaan. "Lebih baik sayang mengalah daripada bertengkar..." atau "Lebih baik saya diam daripada berargumen..." Sedangkan saat Anda melakukan penyesuaian, Anda akan berpikir seperti ini, "Dia melakukan ini karena ingin yang terbaik, baiklah kita coba dulu," atau "Sayang, kita gunakan dulu cara kamu, tetapi jika dalam perjalanannya ada yang kurang pas, mari kita coba jalan lain".

7. Ciptakan tradisi berdua
Luangkan waktu untuk kencan (quality time) berdua setidaknya sebulan sekali. Jika benar-benar tidak sempat, coba 2-3 bulan sekali. Anggap saja Anda sedang pacaran. Tanpa anak-anak, keluarga lainnya, atau teman-teman. Habiskan waktu romantis Anda dengan stamina penuh dengan dukungan NEO hormoviton. Mengandung L-Arginine yaitu asam amino yang berperan memperbaiki aliran darah untuk aktivitas khusus pria dewasa, Ginseng Extract merupakan ekstrak dari tanaman dengan khasiat meningkatkan stamina tubuh, dan Pasak Bumi Extract bahan herbal yang digunakan secara turun temurun antara lain untuk meningkatkan produksi hormon testosterone dan meningkatkan performa fisik dan mental. Serta Vitamin B1, B6 dan B12 adalah vitamin-vitamin yang terkait dalam berbagai reaksi yang menghasilkan energi tubuh untuk aktivitas fisik